Maret 07
Akar dan Daun Tegari, bisa untuk Pestisida Nabati

Di beberapa daerah, tumbuhan ini dikenal dengan nama yang berbeda, seperti di Minangkabau dikenal dengan Sesiak, Siak-siak dan Siek-siek. Di Pulau Bangka dikenal dengan Tegari, di Ambon Tenggari, di daeah Priangan dikenal dengan Jamaka atau Sulinga. Di Madura namanya Teghari, di Bali dikenal dengan nama Dewangga sedang di Banjar, Kalimantan Selatan dikenal dengan nama kajulungan atau Kurambil.
Tumbuhan ini mempunyai daun yang keras, membujur dan membentuk pedang dengan panjang berkisar 30 cm. Bunga berwarna putih dengan ukuran tidak beraturan, terletak pada satu tangkai bunga yang bergerombol. Buah muda berwarna hijau dan jika tua berwarna biru metalik sampai ungu.
Akar tanaman Tegari ternyata banyak mengandung racun yang dapat digunakan untuk mengendalikan tikus sehingga populasinya terkendali sehingga tidak merusak pertanaman. Bagian tanaman yang dipakai sebagai bahan rodentisida adalah dari bagian akarnya.
Akar Tegari mengandung senyawa plumbagin yang merupakan hidrolisis dan oksidasi. Plumbagin adalah derivat senyawa quinone yang digunakan sebagai obat dan racun, seperti Chimaphilin, Plumbagin dan Eleutherin.
Menurut Syaiful Asikin, peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), akar dan daun Tegari dapat digunakan sebagai bahan pembuatan pestisida nabati dalam mengendalikan ulat grayak.
Sumber dan informasi lebih lanjut : Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa
Dikutip dari : http://www.litbang.deptan.go.id
